Sejarah Gampong Gaseu Kecamatan Sungai Mas Kabupaten Aceh Barat
Kondisi geogrefi Gampong Gaseu pergunungan dan lembah,ditengah-tengah gampong dialiri sungai Krueng Woyla,Krueng Gaseu dan Krueng Ramitie.Pada zaman dahulu Gampong Gaseu pertama di pimpin oleh Keuchik Na’in dari tahun 1947-1950 dan beliau meninggal dunia,jabatan tersebut diembankan oleh Keuchik Itam selama 7 (tujuh) tahun dari 1959-1957 Keuchik Itam memimpin Gampong Gaseu dan akhirnya juga beliau di jemput sang Khalid.
Pada tahun 1957-1959 Keuchik Amik juga menjadi kepercayaan masyarakat selama 2 (dua) tahun, namun Keuchik Amik terlebih dahulu berhenti dari jabatannya Karna alas an tertentu,yang kemudian di gantikan oleh Keuchik Dua Ploh pada tahun 1959 sampai dengan tahun 1962.
Di tahun 1962 Keuchik Geulanteu (Jamin) juga menjadi orang nomor satu di Gampong Gaseu selama 3 (tiga) tahun 1963,1964 dan 1965 sebelum beliau pindah alamat ke Gampong Paya Baro Kecamatan Woyla (woyla Timur),jabatan yang di tinggalkan nya kemudian digantikan oleh keuchik Syeh, dua tahun memimpin 1965-1967 dalam masa era G30S PKI Keuchik Syeh juga berhenti.Yang menjadi panutan rakyat dikala itutahun 1967 s/d 1972 adalah Keuchik M.Yusuf.
Walaupun sementara Zakaria (Keuchik Karia) juga pernah menjadi penguasa di Gampong Gaseu selama 2 (dua) tahun dari 1972-1974 akhirnya beliau meninggalkan Gampong Gaseu untuk hijrah ke Gampong Suak Seumaseh Kecamatan Sama Tiga (Sekarang disebut Arongan Lambalek). Kekosongan jabatan Keuchik saat itu diambil alih oleh M.Yusuf selama 2 (dua) tahun 1974-1976.
Tahun 1976 di Gampong Gaseu melakukan pemilihan Keuchik yang di menangkan oleh Nyak Leman beliau menduduki jabatan Keuchik Gampong Gaseu selama 1 (satu) periode dari tahun 1976-1983. Setelah masa jabatan Keuchik Nyak Leman habis yang menjadi Publik Figur di Gampong Gaseu saat itu adalah M.Amin.N beliau juga ikut memimpin selama 12 (dua belas) tahun (1983-1995).
Pemilihan dilaksanakan kembali pada tahun 1995, Keuchik M.Amin.N juga mencalonkan diri kembali dalam pemilihan tersebut. Abd.Wahed yang mendampingi M.Amin.N beliau memperoleh suara terbanyak pada saat itu dan memimpin Gampong Gaseu selama 3 (tiga) tahun kedepan.Sebelum masa jabatan berakhir Abd.Wahed terlebih dahulu meninggalkan Gampong Gaseu untuk menetap di Meulaboh karena merasa takut dengan keadaan Negeri sudah mulai bergejolak antar Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menuntut berpisa dari Negara Republik Indonesia.Krisis Moniter dan Reformasi terjadi di Negara Republi Indonesia pada tahun 1998,GAM sudah mulai melakukan aksinya dan Rakyat Aceh menuntut Referendum.Pada saat itu Negeri ini sedang tidak menentukan arah,Darurat Militer ditetapkan di Aceh,diperpanjang dengan Darurat Sipil dan pada tanggal 26 Desember 2004 Allah SWT memberi cobaan yang luar biasa di bumi Aceh dengan bencanaTsunami yang menelankan ratusan ribu nyawa manusia.
Tempat rakyat bersandar nasib di saat itu adalah saudara Ali Basyah Ayah lima anak ini yang menjadi tanggungjawab besar pada konflik yang berkepanjangan itu,akhirnya perdamaian terjadi antar gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah Republik Indonesia pada 15 Agustus 2005.Ali Basyah juga masih melanjutkan pimpinannya sampai 2013.
Aceh mulai menatap hidup baru dengan negeri yang sudah aman dan damai,tahun 2013 pemilihan keuchik di Kabupaten aceh Barat dilakukan da mana-mana termasuk Gampong Gaseu.Dalam pesta rakyat tersebut yang menjadi pemenang adalah saudar Amri dari lawan politik nya Samsuddin.Berjalan dua tahun memimpin Gampong Gaseu Keuchik Amri dan perangkat nya menyusun Program-program untuk pembangunan Gampong karena Pemerintah Pusat dan Kabupaten menguncurkan Dana Desa pada tahun 2015.Pada tanggal 09 September 2019 masa jabatan Keuchik Amri berakhir,kemudian saudara Cut Halodi yang usianya masih muda menjadi pejabat sementar (Pjs) Keuchik Gampong Gaseu,sampai saat ini banyak perunahan yang dibuatnya. Dan pada tahun 2022 gampong Gaseu diadakan pemilihan keuchik yang muncul sebagai kandidat nya Cut Halodi Bersama Samsuddin yang dimeunangkan oleh Samsuddin sampai saat ini Samsuddin Masih Dalam Proses Membangun Gampong Gaseu ini.